Tuesday, April 15, 2014

Bos Perusahaan Penghasil Chip Tewas

Bos Perusahaan Penghasil Chip Tewas Secara TragisBos Perusahaan Penghasil Chip Tewas - CEO Micron Technology Inc sekaligus pemimpin perusahaan, Steve Appleton, tewas dalam kecelakaan pesawat kecil, Jumat (3/2/2012). Kematiannya yang tragis ini menjadi kehilangan uang besar bagi pembuat chip di AS.

Dilansir Reuters, pria berusia 51 tahun ini tewas setelah pesawat yang dipilotinya jatuh di sebuah bandara di Boise, Idaho, yang merupakan markas perusahaan itu. Padahal, Appleton dikenal sebagai seseorang yang sering tampil dalam pertunjukan akrobatik udara dan veteran industri teknologi.

Kematiannya ini sungguh mengejutkan industri semi-konduktor. Apalagi di tengah-tengah kondisinya penurunan penjualan komputer dan turunnya harga Appleton adalah figur utama di Boise, sebuah kota berpenduduk 200 ribu jiwa di sebelah barat AS serta dikenal sebagai anggota Idaho Business Council.

Presiden sekaligus kepala operasi perusahaan, Mark Ducan, yang akan pensiun Agustus mendatang, akan mengambil alih sementara kendali perusahaan sampai anggota dewan pengurus menunjuk penggantinya.

Semoga Bermanfaat ^^

sumber: http://www.tribunnews.com/2012/02/04/bos-perusahaan-penghasil-chip-tewas-secara-tragis
ReadFull Article ..

Monday, April 14, 2014

Sejarah Pohon Natal

Sejarah Pohon Natal - Kebiasaan memasang pohon Natal sebagai dekorasi dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon Natal yang umumnya dari pohon cemara, atau mengadaptasi bentuk pohon cemara, itu dimulai pada abad ke-16.

Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka pun kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah. Dari catatan yang ada, orang Jerman di Pennsylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an.

Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain “evergreen”. Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan “hidup kekal”, sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya.

Pemasangan pohon cemara, baik asli maupun yang terbuat dari plastik, di tengah kota atau di tempat-tempat umum pun menjadi pemandangan biasa menjelang Natal. Salah satu yang terbesar adalah pohon yang ada di RockefellerCenter di 5th Avenue New York Amerika Serikat.

Legenda

Ada beberapa legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri mengenai asal mula pohon natal.

Pengalaman “supranatural” Santo Bonifacius

Menurut sebuah legenda, ada seorang rohaniawan Inggris bernama Santo Bonifacius yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis. Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tersebut dengan pukulan tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.

Martin Luther dan pohon cemaranya

Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.

Kontroversi

Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Bagi orang-orang yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada zaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag. Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.

Maka dari itu ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari. Pemasangan pohon itu dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala. Reaksi penolakan itu bahkan awalnya sempat diwarnai keputusan pemerintah Jerman untuk mendenda siapa pun yang memasang pohon cemara sebagai pohon Natal.

Hal itu mulai berubah, saat gambar Ratu Victoria dari Inggris, Pangeran Albert dari Jerman, dan anak-anaknya dengan latar pohon cemara, diilustrasikan di London News. Karena sosok Victoria yang sangat populer, pemuatan gambar itu di media massa pun membuat pohon cemara menjadi pilihan lazim sebagai pohon Natal.

Tradisi

Setelah masyarakat AS mengikuti jejak Inggris menggunakan pohon cemara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, duniakita.info industri pun semakin berkembang dan merambah ke berbagai negara. Termasuk industri berbagai hiasan pohon Natal seperti bola-bola yang digantung, pernak-pernik Santa Claus, tinsel (semacam tali berumbai yang dililitkan ke pohon), dan lainnya.

Karena penggunaan pohon cemara merupakan tradisi Eropa, ekspresi sukacita yang dilambangkan dengan berbagai dekorasi itu berbeda-beda di setiap negara. Indonesia dan Filipina menjadi negara yang sangat terpengaruh tradisi Eropa itu sampai akhirnya para umat Kristen membeli pohon buatan tapi yang penting berbentuk cemara.

Di Afrika Selatan keberadaan pohon Natal bukanlah sesuatu yang umum. Sementara masyarakat India, lebih memilih pohon mangga dan pohon pisang.

sumber: http://www.duniakita.info
ReadFull Article ..

Sonia Yang Bocah 10 Tahun yang Fasih 10 Bahasa

http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/10/19/article-2050998-0E6C2E2C00000578-681_468x581.jpgSonia Yang, Bocah 10 Tahun yang Fasih 10 Bahasa - Bocah ini baru berusia 10 tahun, tapi Sonia Yang sudah menguasai 10 bahasa dunia. Pelajar sekolah dasar ini menjadi linguis terbaik di Inggris. Seperti dikutip situsDailymail, Kamis 20 Oktober 2011, dia mempesona para guru dan juri dengan pengetahuan bahasanya.

Sonia merupakan pelajar sekolah dasar di Greenbank Preparatory School Stockport. Keluarganya pindah dan menyekolahkan Sonia di Inggris. Ketika tiba di Inggris, Sonia sudah fasih bahasa Jepang, Cina, Inggris dan bahasa ibu Taiwan.

Setelah tinggal di Inggris, Sonia bisa bicara Jerman, Prancis, Spanyol, Portugis. Dia juga bisa bahasa Kazakh dan bahasa Uganda, Luganda.

Perlombaan berbahasa bagi anak digelar di wilayah north west Inggris menghadirkan 5.000 pelajar. Mereka diuji soal pengetahuan berbahasa dan kemampuan menyerap kosa kata baru.

Sonia, mampu melewati tantangan satu per satu dengan mudah. Bocah berambut kepang ini bisa dengan mudah melewati tes bahasa Jerman, Prancis, Spanyol dengan beragam tingkatan. Sonia juga melewati tes menguasai bahasa Kazakh dan Portugis.

Terakhir, Sonia mendapat tantangan belajar Luganda dalam beberapa minggu. Wow, Sonia membuat juri terkagum-kagum. Sonia melaju ke babak final lomba bahasa yang akan digelar di London.

Bagaimana bocah 10 tahun ini menguasai Luganda dalam waktu singkat?

“Luganda lebih mudah bagi saya ketimbang orang Inggris karena ada beberapa kata yang memiliki kesamaan dengan bahasa Taiwan,” kata Sonia. “Bahasa Inggris tetap menjadi favorit saya karena semua orang akan mengerti”.

Heather Burnett, wakil kepala sekolah, mengatakan Sonia merupakan siswi cerdas dan pekerja keras. “Dia memang bintang,” ucapnya.
http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/10/19/article-2050998-0E6C2E6100000578-537_468x594.jpg
Keluarga Sonia pindah ke Inggris karena ingin mendapatkan pendidikan terbaik. “Kami senang mereka memilih sekolah tepat, Greenbank,” ujar Burnett.

sumber: http://serbaneka.com
ReadFull Article ..